“Apakah aku mempunyai bakat dalam menulis,dan bisa memberi sumbangan peribadi kepada para pembaca?”
Kata orang menulis itu harus punya bakat dan seni kerana seni itu sendiri adalah halus.Bakat yang sudah dilahirkan,biasanya tumbuh mekar seiring dengan semakin bertambah umur hidup seseorang di dunia.Tetapi ada juga yang mengatakan kalau menulis itu tak perlu bakat.Anda cuma memerlukan kemahuan untuk menulis, dan kemahuan untuk berlatih menulis.Menulis apa yang penting untuk ditulis,disamping bersedia menerima kritikan membina daripada para pembaca.Di situlah,mutu daya tarikan dalam penulisan terselah,saban hari dan ketika peringatan itu seolah-olah telah meniup momentum pengerak kekuatan jati diri secara semulajadi.
Penulis kadang-kadang juga jadi bingung, apa mungkin menjadi seorang ‘penulis’ itu memerlukan bakat?Sebab dari apa yang penulis tahu,menulis itu bukan bakat tapi kebiasaan yang terlatih.Kebiasaan yang harus diasah terus menerus.Bahkan bisa dilatih setiap hari seperti kita berlatih mengenderaikan kereta.
Menulis adalah sebuah kreativiti,maka ianya bukan hanya sekadar keterampilan luaran sahaja bahkan member impak maksimun dan menjana kuasa imprealisma.Kreativiti dalam menulis akan tumbuh kalau otak anda dirangsang untuk menciptakan sesuatu karya yang baru dan segar,yang mana bisa menarik perhatian orang lain untuk turut bersama.Menciptakan sesuatu yang berbeza dan belum pernah ditulis dan dihasilakn oleh orang lain.Itulah yang membawa penulis dan teman-teman seperjuangan lainnya menjadi pena yang tidak kering dakwat idea untuk mencorak tulisan pada tembok kertas lukisan kehidupan,sedikit sebanyak dapat memberi kesan pada pola pemikiran golongan intelek untuk menyusun kesepaduan pada pentas dunia.
Tidak mudah jadi penulis,apalagi menjadi penulis yang sudah dikenal oleh banyak orang kerana karyanya bagus dibaca dan memberikan penceraha.Jadi bila karyanya ternyata lebih memberikan banyak manfaat untuk keperluan hidup orang banyak.Pernah baca buku karya Buya Hamka almarhum?
Terlatih untuk jadi penulis memang tidak lekang dari jalan perjuangan.Bukan hanya perjuangan untuk melawan diri sendiri tapi juga perjuangan untuk dapat diterima oleh masyarakat pembaca.Masyarakat pembaca yang di tanah air belum begitu banyak jumlahnya,kerana budaya mebaca belum menjadi budaya bangsa.
Namun perjuangan yang lebih penting adalah perjuangan untuk memberi kefahaman kepada orang lain.Sebab kita ini tidaklah hidup seorang diri.Kita hidup untuk orang lain.Kita hidup untuk manfaat buat orang lain.Kita hidup untuk melakar semangat orang lain melalui karya-karya agung kita.Kerana itu kita sendiri harus dapat memotivasi diri dalam apa jua keadaan.Punya komitmen dan tekad yang kuat untuk menulis.
Dengan menulis kita dapat menyampaikan apa yang ada dalam kotak akal kita menjadi kata-kata yang bermakna pada helaian kertas.Dengan menulis kita berusaha memberikan informasi kepada orang lain.Informasi yang mungkin saja sangat diperlukan.Bahkan mungkin pada suatu maklumat yang sedang ditunggu-tunggu dan dirindukan.
Kesedaran Pada Perubahan Diri
Kebanyakan orang yang merasakan bahawa situasi disekelilingnya tidak nyaman, tidak sesuai dengan keinginannya, dan perlu diubah menjadi lebih baik. Mereka berharap dan bahkan kerap kali memaksa orang-orang lain disekitarnya untuk berubah sesuai gengan keinginannya.
Banyak juga orang yang tidak sedar bahawa kunci untuk mengubah situasi itu ada pada dirinya sendiri, bukan pada orang lain.Penulis teringat pada sebuah cerita yang pernah dua kali penulis dengar sejak beberapa tahun yang lalu.Penulis akan cuba ceritakan kembali dalam bentuk tulisan agar dapat memberi inspirasi dan motivasi kepada para pembaca.
“Mertua saya cerewet, suka ikut campur urusan rumahtangga anak-anaknya, sering protes, kolot, dan juga suka mengawal saya suami isteri, bahkan termasuk dalam hal mendidik anak-anak saya”,Kata sang menantu.
“Sejak dia tinggal di sini, saya merasakan situasi rumah tangga saya menjadi seperti di neraka!”, tambahnya.
Akhirnya dengan merasa begitu putus asa dan sangat membenci sang ibu mertua, si menantu pergi menemui seorang sinshe (ahli pengobatan tradisional Cina) bernama Ling yang juga adalah sahabat karibnya.Dia berkeluh kesah kepada sahabatnya itu mengenai berbagai masalah yang dideritanya setelah si ibu mertua tinggal di rumahnya.
“Sebagai sesama wanita, kamu pasti mengerti kan bagaimana perasaan sakit hatiku pada ibu mertuaku itu, Ling?”,Katanya sebagai penutup ceritanya.
“Cuba saja kalau ibu mertuaku itu cepat mati, rumahtanggaku akan kembali tenteram dan bahagia kembali”Ujarnya.
“Kamu mahu kalau ibu mertuamu cepat mati?”Tanya Ling.
“Sebagai sahabat saya bisa membantu. Saya akan membuat racun ampuh yang tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, dan akan membunuh secara perlahan tanpa jejak”.Kata Ling.
“Oh, ya?”Terlintas pada fikiran jahat si menantu.
“Tolong buatkan untuk ibu mertuaku ya,Ling!Kamu memang sahabat sejatiku!”Kata sang menantu sambil tertawa kerana merasa sudah menemui jalan penyelesaian masalahnya.
“Tetapi ada syaratnya!”Kata Ling tegas.
“Sejak saat ini, kamu harus selalu berpura-pura baik kepada ibu mertuamu.Jangan sampai sekali pun bertengkar dengannya.Turuti saja apa pun keinginannya.Hanya sementara dia hidup.Jangan membantah sekali pun dan kamu tersenyum saja setiap kali dia cerewet.Cuma sementara waktu sahaja”Pesan Ling.
“Hal ini dilakukan supaya tidak ada seorang pun yang akan curiga bahwa kamu yang telah meracuninya sehingga dia mati.Kamu bersedia?”Tanya Ling.
“Baiklah”
“Apapun akan saya lakukan,asalkan dia lenyap dari rumahku”Jawab sang menantu dengan cepat.
Sejak saat itu, sang menantu terlihat selalu bersikap sangat baik kepada sang ibu mertua.Setiap hari dia selalu memasakkan makanan kesukaan sang ibu mertua.Tentunya dengan tak lupa menyertakan campuran racun buatan sahabatnya ke dalam masakan tersebut.
Tidak pernah lagi terdengar pertengkaran di rumah itu kerana sikap sang menantu terlihat berubah menjadi sangat baik.Dia tidak pernah membantah.Dia selalu memperhatikan keperluan sang ibu mertua dan selalu tersenyum menangani kritikan apa sahaja yang dilontarkan sang ibu mertua.
“Hanya sementara saja!Saya harus bisa menahan perasaan sakit hati saya supaya rencana berhasil”Kata sang menantu dalam hati setiap kali merasa sakit hati.
Setelah berminggu-minggu kemudian.
Melihat menantunya berubah menjadi sangat baik kepadanya, sang ibu mertua merasa malu sendiri dalam hati.Akhirnya ia berusaha keras untuk berubah menjadi mertua yang sangat baik bagi menantunya.Dia tidak pernah lagi ikut campur urusan rumahtangga menantunya, tidak lagi cerewet, dan tidak pernah lagi berkata-kata pedas.Kata-katanya berubah menjadi lembut dan selalu tersenyum kepada menantunya.Kepada tiap orang yang ditemuinya dia selalu bercerita dengan bangga bahawa menantunya adalah menantu teladan yang diidam-idamkan oleh semua mertua di dunia.
Hubungan sang menantu dan sang ibu mertua menjadi sangat harmoni dan suasana dalam keluarga tersebut terlihat sangat bahagia dengan kehadiran sang ibu mertua.Mereka sering berbincang, bercanda dan tertawa bersama.Hingga suatu saat sang ibu mertua mengeluh pusing-pusing kerana masuk angin.
Sesaat sang menantu tersedar, “Bagaimana kalau sekarang tiba-tiba sang ibu mertua meninggal kerana racun yang dahulu pernah dimakannya tiba-tiba berhasil?”
Seketika wajah sang menantu menjadi pucat pasi.Dia tergopoh-gopoh pergi ke rumah sinshe Ling sahabatnya.
“Ling..!Ling...!”Teriaknya sambil mengentuk pintu rumah sahabatnya.
“Tolong!Cepat buatkan penawar racunnya!Jangan sampai terlambat.”Pintanya dengan berharap dan berurai air mata.
“Apanya yang terlambat?”Tanya Ling setelah membukakan pintu.
“Ibu mertua saya,racunnya sudah berhasil”Jawabnya dengan lemas.
“Bukannya kamu mahu ibu mertuamu cepat mati?”Tanya Ling.
“Ya.Itu dahulu!Sekarang saya mahu dia selalu sihat dan saya tidak mahu dia sampai meninggalkan kami!Saya akan merasa sangat kehilangan seorang ibu yang baik,Ling!”Jawabnya dengan teresak-esak.
“Oh...begitu”
“Tenang saja.Racun yang kuberikan itu vitamin dan ubat penguat stamina!Mertuamu tidak akan meninggal kerana racun itu.Nanti saya buatkan lagi supaya stamina mertuamu cepat pulih kembali”Kata Ling.
Sang menantu seketika termenung.
“Patutlah,dahulu setiap kali saya berikan racun itu dia semakin bertambah sihat dan kuat dari hari ke hari.Saya fikir itu adalah reaksi sementara racun tersebut sebelum mematikan.”
Lalu dia tertawa sendiri.
“Terima kasih ya,Ling! Kamu memang sahabat terbaik”, katanya sambil memeluk sahabatnya itu.
Dari cerita tersebut dapat terlihat kebenaran pepatah yang sering penulis sering dengar,
”Kalau anda ingin mengubah dunia, ubahlah diri anda sendiri!”
Dengan mengubah diri sendiri menjadi lebih baik, kita dapat mengubah orang di sekitar kita menjadi lebih baik.Dan jika tiap orang di sekitar kita berubah menjadi lebih baik maka akan mengubah lebih banyak orang lagi disekitarnya menjadi lebih baik.Pada akhirnya,kesan berantai ini akan mengubah situasi dunia menjadi lebih baik lagi dan aman dari sebarang konflik.
Resolusi Pencerah Hala Tuju
Momentum pergantian dan peningkatan usia biasanya digunakan oleh setiap orang untuk membuat sebuah resolusi berdasarkan pengalaman lampau, yang mana adalah merupakan sebuah tekad atau keputusan yang pasti atau jelas untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.Pergantian tahun demi tahun sekaligus digunakan untuk merefleksikan keberhasilan dan kegagalan di tahun yang sudah di jalaninya untuk mencorak sebuah portrait lebih baik pada tahun baru dan seiring peningkatan usia.
Resolusi bisa diibaratkan sebagai sebuah tonggak penting dalam langkah kehidupan seseorang. Kerana resolusi adalah sebuah semangat untuk bertindak sesuatu yang mendasar dalam kehidupan seseorang, yang mana pengaruhnya jua sangat besar dalam kehidupan seseorang sepanjang tempoh kehidupannya yang akan di dipergunakan.Dan jika resolusi itu berhasil dilaksanakan, maka satu langkah besar dalam kehidupan seseorang untuk sampai kepada cita-cita dan tujuan hidupnya terbuka dengan sendiri lagi mudah.
Manakala resolusi yang tercetus dalam lanskap dunia politik pula,bagaimana seorang pemimpin sesebuah kelompok atau parti boleh menukarkan perwatakan atau penampilan luaran untuk menarik minat pemerhati mengikut rentak perjuangan,di samping tidak mengubah perwatakan dalamannya yang pasti menjadi teras dasar perjuangan semenjak dari awal pertubuhan lagi.Konsep resolusi ini telah diterjemahkan oleh Perdana Menteri Turki,Recep Tayyip Erdogan bilamana berani menyatakan kebenaran tentang kekejaman rejim zionis,kenapa penulis mengatakan ianya suatu resolusi Berjaya?Kerana di sana terdapat kesedaran daripada seorang pemimpin, berdasarkan dari pengalaman lampau akan perkara yang benar dan secara tidak langsung mencetuskan perubahan untuk memecahkan tembok pemikiran kuno bagi mereka yang menerima bulat-bulat suara-suara hantu Israel atau takut sama sekali untuk bersuara,bak kata pepatah Melayu “Terang lagi bersuluh”.Syabas!
0 komentar:
Catat Ulasan